Copyright © 2016 www.dickidirmania.com
SITEMAP | CONTACT US | TERMS & CONDITIONS
Bismillahirrahmanirrahim
Pancasila & Trisakti
Masih ingatkah kita dengan sebuah falsafah pada bangsa kita yang dinamakan PANCASILA ???
Yaa, Pancasila yang dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 atau tepatnya 71 tahun yang lalu oleh seorang Proklamator Bangsa Ir. Soekarno dengan kobaran semangat nasionalisme memberikan warisan utama bangsa yang dijadikan dasar negara Indonesia untuk mewujudkan Rakyat adil, makmur dan sentosa. 

Sebagai warga negara dan rakyat Indonesia wajib bangga dan mensyukuri dengan kelahiran Pancasila tersebut, saat itu dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, diperdengarkan Dasar Negara Indonesia Merdeka (Philosofische grondslag) untuk pertama kalinya sebagai pertanda kepada dunia atas lahirnya Pancasila sebagai dasar implementasi konsitusi Indonesia, termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 “yang dirumuskan dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Selain itu Pancasila melahirkan Trisakti yaitu Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi dan Berkepribadian dalam budaya. Semua hal tersebut adalah warisan utama dalam mempertahankan keutuhan bangsa. Indonesia mempunyai kemauan besar dan cita-cita mulia untuk menjadi negara maju, modern, dan bermartabat terutama dalam mengelola dan memafaatkan sumberdaya Alam dan Maritim.

Berdaulat dalam Politik 

berdaulat artinya mempunyai kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan negara atau daerah (negara merdeka). Sedangkan Politik menurut aristoteles adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Berdaulat dalam Politik  berarti tidak ada “intervensi”, sebagai alat diplomasi di panggung dunia, serta dihormati dan dihargai sebagai bangsa yang kuat. Hubungan antar negara berdasar pada kepentingan masing-masing dengan kesetaraan dan menghargai keutuhan wilayah masing-masing, serta berprinsip saling menghormati. Peran Indonesia di dalam dunia internasional juga dipengaruhi kondisi ekonomi, sosial dan budaya. Kekuatan itu lahir dari kehidupan sosial dan budaya yang bermartabat sehingga kebijakan Indonesia selalu berdaulat secara politik. 

Bangsa Indonesia telah menegaskan bahwa kebijakan politik luar negeri kita Bebas Aktif, harus mampu mengambil peran nyata dalam mengatasi masalah internasional sebagai tanggung jawab dalam mewujudkan ketertiban, keamanan dan perdamaian dunia. Jadi Indonesia sebagai bangsa yang besar dan berdaulat tidak ada ketakutan sedikitpun dalam mengambil peran politik di panggung regional maupun internasional.

Berdikari dalam Ekonomi

menanamkan jiwa mandiri pada anak kita bukan berarti menciptakan sosok manusia yang individualis sehingga muncul keserakahan, ketamakan dan nafsu ingin berkuasa pada jiwa manusia Indonesia, akan tetapi justru menanamkan pola pikir untuk melepaskan diri dari perbudakan dan penjajahan.
Bangsa Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan dasar bangsanya sendiri yaitu sandang, pangan dan papan dengan menjamin kepastian dan keberlanjutannya. Luas wilayah, penduduk yang terdidik, posisi geofrafis yang strategis serta sumber daya alam yang melimpah merupakan modal kemandirian dalam ekonomi.

Berkepribadian dalam Budaya 

adalah faktor yang sangat penting untuk meneguhkan identitas, ciri, karakter dan jati diri bangsa. Kepribadian inilah yang harus kita tawarkan kepada negara lain untuk belajar bagaimana menjadi orang baik, menghargai pendapat orang lain, bersyukur, bersatu, bergotong royong, bermusyawarah dan lain-lain; semua akar budaya itu tumbuh sangat subur dan berkembang di Indonesia.

Bangsa yang kuat memiliki kepribadian dan budaya yang tidak mudah dipengaruhi oleh budaya lain. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh budaya kerja, kejujuran tinggi, selalu haus akan prestasi, sehingga melahirkan pemimpin pemimpin yang tidak hentinya mendorong rakyat untuk melakukan penemuan (invention) dan pembaruan (inovation). Karakteristik sikap dan perilaku tersebut berpangkal hati, akal-budi dan pikiran manusia.

Sudah menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk menerapkan ajaran Trisakti Bung Karno, Pancasila 1 Juni 1945 dan UUD 1945 yang akan kita gunakan untuk ikut serta dalam membuat keindahan, kemakmuran, kesejahteraan Dunia dan Akhirat. Jjadikan bangsa lain belajar dari Indonesia bukan kita belajar kebobrokan dari mereka. Hanya Indonesia yang siap menerima dan menerapkan semua perbedaan dan saling menghargai dengan baik. 

Jadilah manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang SIAP : Mempunyai Tuhan, Siap menjadi manusia yang adil dan beradab, Siap bersatu dengan agama apapun, suku apapun, bahasa apapun dan perbedaan apapun tidak menjadi penghalang untuk mengadakan musyawarah, karena rakyat harus siap dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan serta siap mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat minimal dilingkungan dia tinggal.
Marilah kita bersatu padu memajukan bangsa ini dengan ide kreatif, berkarakter, ketahan-malangan serta motivasi berprestasi yang tinggi, gotong royong, solidaritas dan harmoni sehingga Indonesia menjadi negara yang berwibawa dan berdaulat di panggung Internasional.

PANCASILA ABADI !!!
 

Terima Kasih atas kunjungan para sahabat di Blog yang sederhana ini, semoga dapat memberikan Informasi dan Inspirasi bagi anda. Alangkah berkesan jika sahabat berkenan memberikan Komentar dan saran dari setiap Artikel yang kami muat.